Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
OPINI | 16 February 2011 | 13:35 Dibaca: 2610 Komentar: 0 Nihil
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terasa
semakin cepat, khususnya sebagai akibat berkembangnya teknologi dalam
bidang industri elektronika dan informatika, dimana daur hidup produk
(product life cycle) semakin memendek. Disamping itu pengembangan
teknologi dalam bidang tersebut yang ditandai dengan peningkatan
kapasitas yang besar, peningkatan kecepatan serta daya miniaturisasi
mempengaruhi pula luas ruang lingkup aplikasinya sehingga memberikan
dampak yang sangat luas terhadap perkembangan di sub sektor industri
lainnya serta kehidupan kita secara menyeluruh. Oleh karenanya
negara-negara industri di dunia berupaya untuk menguasai dan
mengembangkan teknologi dengan meningkatkan kegiatan penelitian &
pengembangan (research & development) dalam bidang teknologi
manufaktur (manufacturing technology) dan teknologi produk (product
technology). Pada umumnya negara industri maju menempuh langkah ini
dalam rangka meningkatkan daya saing produknya atau paling tidak untuk
mempertahankan daya saing produknya di/memasuki pasaran internasional.
(technology pushed - production). Di lain pihak negara-negara berkembang
saat ini semakin menyadari bahwa pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi sebagai bagian dari pembangunan nasionalnya, sehingga
negara-negara berkembang saling berpacu dalam meningkatkan kemampuan
mereka dalam menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Upaya yang mereka lakukan saat ini lebih ditekankan kepada peningkatan
daya saing dalam rangka membuka akses menuju pasar internasional.
Sejalan dengan persaingan yang makin ketat antar industri melalui
perkembangan teknologi tersebut ternyata sistem perekonomian duniapun
mengalami pergeseran menuju kearah terbentuknya sistem ekonomi global.
Sebagaimana kita ketahui bahwa implementasi dari sistem globalisasi ini
akan terwujud melalui terbentuknya pasar tunggal baik di Amerika bagian
utara, Eropa dan Asia-Pasifik. Implementasi dari sistem pasar tunggal
ini disatu sisi meningkatkan volume permintaan dan menimbulkan perluasan
pasar, akan tetapi disisi lain juga menuntut persaingan yang semakin
ketat antar produsen dalam memasuki pasar tersebut. Dengan lain
perkataan bahwa hanya produk yang kompetitif saja yang mungkin memasuki
pasar tersebut untuk meraih pangsa pasarnya. Globalisasi sistem
perekonomian tersebut mau tidak mau akan memberikan dampak tersendiri
dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dan canggih
tadi. Dengan demikian untuk menghasilkan produk yang kompetitif dari
segi harga, mutu dan waktu penyerahan yang lebih populer dikenal dengan
istilah “Quality, Cost and Delivery Time (QCD)” tentu memerlukan
dukungan kegiatan dan fasilitas penelitian & pengembangan yang
tangguh pula. Sebagai akibatnya biaya penelitian dan pengembangan
semakin lama semakin mahal pula. Oleh karena itu upaya peningkatan
kegiatan penelitian dan pengembangan sebagai bagian dari upaya
peningkatan kemampuan dalam penguasaan Iptek pada umumnya dan
peningkatan daya saing pada khususnya telah mengarah kepada pembentukan
pusat-pusat keunggulan teknologi (Center of Exellence). Keadaan tersebut
merangsang perusahaan-perusahaan besar di dunia untuk mengambil sikap
menghadapi skenario baru dalam perdagangan dan pemasaran. Penggabungan
(merger) dan pembelian (acquisition) antar perusahaan terus berlanjut
untuk bisa mencapai kapasitas dan kemampuan yang penuh sehingga sebagai
satu perusahaan bisa memiliki “massa yang cukup/critical mass” yang
nantinya bisa bergulir sendiri. Massa kritis yang ingin dicapai ini
meliputi besarnya pangsa pasar serta produk dan teknologi yang lengkap.
Demikian pula kerjasama lainnya dalam bentuk aliansi strategis
(strategic alliance) terus berkembang pada produk-produk dan teknologi
canggih seperti pesawat terbang, kendaraan bermotor, semi konduktor dan
lain-lain, yang pada dasarnya memerlukan baik dana maupun kemampuan
teknologi yang sangat besar yang tidak dapat dipikul hanya oleh satu
perusahaan ataupun tidak dapat ditunjang oleh satu negara saja. Gejala
atau kecenderungan ekonomi menuju sistim global ini ternyata memberi
dampak balik terhadap kegiatan pengembangan teknologi, karena sistim
tersebut mau tak mau akan menuntut dilakukannya rasionalisasi produk
yang sejenis. Jika telusuri lebih mendalam maka rasionalisasi produk
tersebut pada dasarnya dapat dipandang sebagai peluang ke arah
peningkatan produktivitas pemanfaatan dana-dana penelitian &
pengembangan (R&D) baik yang disediakan oleh pemerintah maupun oleh
swasta. Negara-negara industri maju yang telah memiliki dukungan dan
prasarana litbang yang lengkap dan modern serta telah berpengalaman dan
memiliki akumulasi kemampuan dalam melakukan penelitian dasar (basic
research) terus saling berpacu dalam melakukan penelitian &
pengembangan untuk teknologi masa yang akan datang. Berdasarkan
pengamatan kami, kecenderungan perkembangan industri di masa datang akan
mengarah/terpusat pada tiga bidang utama kegiatan penelitian &
pengembangan, yaitu :
- Teknologi elektronika untuk “Office Automation Industry”;
- Teknologi Bioteknologi, dan - Teknologi Material
- Teknologi Material
- Teknologi elektronika untuk “Office Automation Industry”;
- Teknologi Bioteknologi, dan - Teknologi Material
- Teknologi Material
Siapa yang menilai tulisan ini?
KOMENTAR BERDASAPerkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
OPINI | 16 February 2011 | 13:35 Dibaca: 2610 Komentar: 0 Nihil
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terasa
semakin cepat, khususnya sebagai akibat berkembangnya teknologi dalam
bidang industri elektronika dan informatika, dimana daur hidup produk
(product life cycle) semakin memendek. Disamping itu pengembangan
teknologi dalam bidang tersebut yang ditandai dengan peningkatan
kapasitas yang besar, peningkatan kecepatan serta daya miniaturisasi
mempengaruhi pula luas ruang lingkup aplikasinya sehingga memberikan
dampak yang sangat luas terhadap perkembangan di sub sektor industri
lainnya serta kehidupan kita secara menyeluruh. Oleh karenanya
negara-negara industri di dunia berupaya untuk menguasai dan
mengembangkan teknologi dengan meningkatkan kegiatan penelitian &
pengembangan (research & development) dalam bidang teknologi
manufaktur (manufacturing technology) dan teknologi produk (product
technology). Pada umumnya negara industri maju menempuh langkah ini
dalam rangka meningkatkan daya saing produknya atau paling tidak untuk
mempertahankan daya saing produknya di/memasuki pasaran internasional.
(technology pushed - production). Di lain pihak negara-negara berkembang
saat ini semakin menyadari bahwa pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi sebagai bagian dari pembangunan nasionalnya, sehingga
negara-negara berkembang saling berpacu dalam meningkatkan kemampuan
mereka dalam menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Upaya yang mereka lakukan saat ini lebih ditekankan kepada peningkatan
daya saing dalam rangka membuka akses menuju pasar internasional.
Sejalan dengan persaingan yang makin ketat antar industri melalui
perkembangan teknologi tersebut ternyata sistem perekonomian duniapun
mengalami pergeseran menuju kearah terbentuknya sistem ekonomi global.
Sebagaimana kita ketahui bahwa implementasi dari sistem globalisasi ini
akan terwujud melalui terbentuknya pasar tunggal baik di Amerika bagian
utara, Eropa dan Asia-Pasifik. Implementasi dari sistem pasar tunggal
ini disatu sisi meningkatkan volume permintaan dan menimbulkan perluasan
pasar, akan tetapi disisi lain juga menuntut persaingan yang semakin
ketat antar produsen dalam memasuki pasar tersebut. Dengan lain
perkataan bahwa hanya produk yang kompetitif saja yang mungkin memasuki
pasar tersebut untuk meraih pangsa pasarnya. Globalisasi sistem
perekonomian tersebut mau tidak mau akan memberikan dampak tersendiri
dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dan canggih
tadi. Dengan demikian untuk menghasilkan produk yang kompetitif dari
segi harga, mutu dan waktu penyerahan yang lebih populer dikenal dengan
istilah “Quality, Cost and Delivery Time (QCD)” tentu memerlukan
dukungan kegiatan dan fasilitas penelitian & pengembangan yang
tangguh pula. Sebagai akibatnya biaya penelitian dan pengembangan
semakin lama semakin mahal pula. Oleh karena itu upaya peningkatan
kegiatan penelitian dan pengembangan sebagai bagian dari upaya
peningkatan kemampuan dalam penguasaan Iptek pada umumnya dan
peningkatan daya saing pada khususnya telah mengarah kepada pembentukan
pusat-pusat keunggulan teknologi (Center of Exellence). Keadaan tersebut
merangsang perusahaan-perusahaan besar di dunia untuk mengambil sikap
menghadapi skenario baru dalam perdagangan dan pemasaran. Penggabungan
(merger) dan pembelian (acquisition) antar perusahaan terus berlanjut
untuk bisa mencapai kapasitas dan kemampuan yang penuh sehingga sebagai
satu perusahaan bisa memiliki “massa yang cukup/critical mass” yang
nantinya bisa bergulir sendiri. Massa kritis yang ingin dicapai ini
meliputi besarnya pangsa pasar serta produk dan teknologi yang lengkap.
Demikian pula kerjasama lainnya dalam bentuk aliansi strategis
(strategic alliance) terus berkembang pada produk-produk dan teknologi
canggih seperti pesawat terbang, kendaraan bermotor, semi konduktor dan
lain-lain, yang pada dasarnya memerlukan baik dana maupun kemampuan
teknologi yang sangat besar yang tidak dapat dipikul hanya oleh satu
perusahaan ataupun tidak dapat ditunjang oleh satu negara saja. Gejala
atau kecenderungan ekonomi menuju sistim global ini ternyata memberi
dampak balik terhadap kegiatan pengembangan teknologi, karena sistim
tersebut mau tak mau akan menuntut dilakukannya rasionalisasi produk
yang sejenis. Jika telusuri lebih mendalam maka rasionalisasi produk
tersebut pada dasarnya dapat dipandang sebagai peluang ke arah
peningkatan produktivitas pemanfaatan dana-dana penelitian &
pengembangan (R&D) baik yang disediakan oleh pemerintah maupun oleh
swasta. Negara-negara industri maju yang telah memiliki dukungan dan
prasarana litbang yang lengkap dan modern serta telah berpengalaman dan
memiliki akumulasi kemampuan dalam melakukan penelitian dasar (basic
research) terus saling berpacu dalam melakukan penelitian &
pengembangan untuk teknologi masa yang akan datang. Berdasarkan
pengamatan kami, kecenderungan perkembangan industri di masa datang akan
mengarah/terpusat pada tiga bidang utama kegiatan penelitian &
pengembangan, yaitu :
- Teknologi elektronika untuk “Office Automation Industry”;
- Teknologi Bioteknologi, dan - Teknologi Material
- Teknologi Material
- Teknologi elektronika untuk “Office Automation Industry”;
- Teknologi Bioteknologi, dan - Teknologi Material
- Teknologi Material
Siapa yang menilai tulisan ini?
KOMENTAR BERDASAPerkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
OPINI | 16 February 2011 | 13:35 Dibaca: 2610 Komentar: 0 Nihil
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terasa
semakin cepat, khususnya sebagai akibat berkembangnya teknologi dalam
bidang industri elektronika dan informatika, dimana daur hidup produk
(product life cycle) semakin memendek. Disamping itu pengembangan
teknologi dalam bidang tersebut yang ditandai dengan peningkatan
kapasitas yang besar, peningkatan kecepatan serta daya miniaturisasi
mempengaruhi pula luas ruang lingkup aplikasinya sehingga memberikan
dampak yang sangat luas terhadap perkembangan di sub sektor industri
lainnya serta kehidupan kita secara menyeluruh. Oleh karenanya
negara-negara industri di dunia berupaya untuk menguasai dan
mengembangkan teknologi dengan meningkatkan kegiatan penelitian &
pengembangan (research & development) dalam bidang teknologi
manufaktur (manufacturing technology) dan teknologi produk (product
technology). Pada umumnya negara industri maju menempuh langkah ini
dalam rangka meningkatkan daya saing produknya atau paling tidak untuk
mempertahankan daya saing produknya di/memasuki pasaran internasional.
(technology pushed - production). Di lain pihak negara-negara berkembang
saat ini semakin menyadari bahwa pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi sebagai bagian dari pembangunan nasionalnya, sehingga
negara-negara berkembang saling berpacu dalam meningkatkan kemampuan
mereka dalam menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Upaya yang mereka lakukan saat ini lebih ditekankan kepada peningkatan
daya saing dalam rangka membuka akses menuju pasar internasional.
Sejalan dengan persaingan yang makin ketat antar industri melalui
perkembangan teknologi tersebut ternyata sistem perekonomian duniapun
mengalami pergeseran menuju kearah terbentuknya sistem ekonomi global.
Sebagaimana kita ketahui bahwa implementasi dari sistem globalisasi ini
akan terwujud melalui terbentuknya pasar tunggal baik di Amerika bagian
utara, Eropa dan Asia-Pasifik. Implementasi dari sistem pasar tunggal
ini disatu sisi meningkatkan volume permintaan dan menimbulkan perluasan
pasar, akan tetapi disisi lain juga menuntut persaingan yang semakin
ketat antar produsen dalam memasuki pasar tersebut. Dengan lain
perkataan bahwa hanya produk yang kompetitif saja yang mungkin memasuki
pasar tersebut untuk meraih pangsa pasarnya. Globalisasi sistem
perekonomian tersebut mau tidak mau akan memberikan dampak tersendiri
dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dan canggih
tadi. Dengan demikian untuk menghasilkan produk yang kompetitif dari
segi harga, mutu dan waktu penyerahan yang lebih populer dikenal dengan
istilah “Quality, Cost and Delivery Time (QCD)” tentu memerlukan
dukungan kegiatan dan fasilitas penelitian & pengembangan yang
tangguh pula. Sebagai akibatnya biaya penelitian dan pengembangan
semakin lama semakin mahal pula. Oleh karena itu upaya peningkatan
kegiatan penelitian dan pengembangan sebagai bagian dari upaya
peningkatan kemampuan dalam penguasaan Iptek pada umumnya dan
peningkatan daya saing pada khususnya telah mengarah kepada pembentukan
pusat-pusat keunggulan teknologi (Center of Exellence). Keadaan tersebut
merangsang perusahaan-perusahaan besar di dunia untuk mengambil sikap
menghadapi skenario baru dalam perdagangan dan pemasaran. Penggabungan
(merger) dan pembelian (acquisition) antar perusahaan terus berlanjut
untuk bisa mencapai kapasitas dan kemampuan yang penuh sehingga sebagai
satu perusahaan bisa memiliki “massa yang cukup/critical mass” yang
nantinya bisa bergulir sendiri. Massa kritis yang ingin dicapai ini
meliputi besarnya pangsa pasar serta produk dan teknologi yang lengkap.
Demikian pula kerjasama lainnya dalam bentuk aliansi strategis
(strategic alliance) terus berkembang pada produk-produk dan teknologi
canggih seperti pesawat terbang, kendaraan bermotor, semi konduktor dan
lain-lain, yang pada dasarnya memerlukan baik dana maupun kemampuan
teknologi yang sangat besar yang tidak dapat dipikul hanya oleh satu
perusahaan ataupun tidak dapat ditunjang oleh satu negara saja. Gejala
atau kecenderungan ekonomi menuju sistim global ini ternyata memberi
dampak balik terhadap kegiatan pengembangan teknologi, karena sistim
tersebut mau tak mau akan menuntut dilakukannya rasionalisasi produk
yang sejenis. Jika telusuri lebih mendalam maka rasionalisasi produk
tersebut pada dasarnya dapat dipandang sebagai peluang ke arah
peningkatan produktivitas pemanfaatan dana-dana penelitian &
pengembangan (R&D) baik yang disediakan oleh pemerintah maupun oleh
swasta. Negara-negara industri maju yang telah memiliki dukungan dan
prasarana litbang yang lengkap dan modern serta telah berpengalaman dan
memiliki akumulasi kemampuan dalam melakukan penelitian dasar (basic
research) terus saling berpacu dalam melakukan penelitian &
pengembangan untuk teknologi masa yang akan datang. Berdasarkan
pengamatan kami, kecenderungan perkembangan industri di masa datang akan
mengarah/terpusat pada tiga bidang utama kegiatan penelitian &
pengembangan, yaitu :
- Teknologi elektronika untuk “Office Automation Industry”;
- Teknologi Bioteknologi, dan - Teknologi Material
- Teknologi Material
- Teknologi elektronika untuk “Office Automation Industry”;
- Teknologi Bioteknologi, dan - Teknologi Material
- Teknologi Material